Minggu, 19 April 2009

TEMBAKAU


Tembakau adalah jenis tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung.
Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida.

Selasa, 14 April 2009

Asal Mula Rokok

Cerita roller coaster bernama rokok dalam gambar, sebuah industri yang makin kontroversial didunia dan juga menjadi dilema bagi pemerintah Indonesia. Pernah berjaya dan sebentar lagi mungkin akan semakin tertekan karena efek yang ditimbulkannya.

Sejarah rokok dimulai saat warga asli benua Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau pipa atau mengunyah tembakau sejak 1000 sebelum masehi. Tradisi membakar tembakau kemudian dimulai untuk menunjukkan persahabatan dan persaudaraan saat beberapa suku yang berbeda berkumpul, serta sebagai ritual pengobatan. Kru Columbus membawa tembakau beserta tradisi mengunyak dan membakar lewat pipa ini ke “peradaban” di Inggris. Namun demikian, seorang diplomat dan petualang perancis-lah yang justru paling berperan dalam menyebarkan popularitas rokok di seantero Eropa, orang ini adalah Jean Nicot, darimana istilah Nikotin (dari Nicot) berasal.

Versi sejarah lain mengatakan, tradisi rokok dan merokok yang lebih tua berasal dari Turki semenjak periode dinasti Ottoman.

Setelah permintaan tembakau meningkat di Eropa, budidaya tembakau mulai dpelajari dengan serius terutama tembakau Virgina yang ditanam di Amerika. John Rolfe adalah orang pertama yang berhasil menanam tembakau dalam skala besar, yang kemudian diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau dari AS ke Eropa. Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.

Di Indonesia, Haji Jamahri dari Kudus adalah orang yang pertamakali meramu tembakau dengan cengkeh pada tahun 1880. Tujuan awal Jamahri adalah mencari obat penyakit asma yang dideritanya, namun pada akhirnya rokok racikan Jamahri menjadi terkenal. Istilah Kretek adalah sebutan khas untuk menamai rokok asal Indonesia, istilah ini berasal dari bunyi rokok saat disedot yang diakibatkan oleh letupan cengkeh (kretek..kretek..).

Dari anggapan sebagai obat penyembuh, lambang persahabatan dan persaudaraan, rokok kemudian berkembang menjadi simobol kejantanan pria. Hal ini ditandai sejak dijadikannya rokok sebagai ransum wajib setiap prajurit saat Perang Dunia Pertama.

Karena fakta bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan belum terbukti, rokok pada jamannya pernah diiklankan dengan menggunakan beragam model, dari bayi hingga dokter:

Simbol rokok sebagai kejantanan lelaki makin menguat sejak iklan Marlboro Man. Iklan ini juga menjadi simbol kebangkitan Philip Morris sebagai produsen rokok terbesar didunia dengan bendera Marlboro. Dengan iklan ini, Marlboro mengubah image dari rokoknya perempuan menjadi rokok laki-laki sejati.

Industri rokok mulai redup sejak 1964, persatuan dokter bedah Amerika mengeluarkan pernyataan rokok mengakibatkan kanker paru-paru. Iklan rokok di televisi mulai dilarang sejak 1965 (Inggris) dan 1970 (Amerika). Peringatan kesehatan dikemasan rokok mulai muncul sejak 1970, dan makin diperkuat dengan peringatan melalui gambar:

Merokok ditempat umum mulai dilarang: 1987 - larangan merokok di penerbangan, 1993 - larangan merokok ditempat publik mulai dikenal di Amerika dan Iggris, 1994 - McDonald untuk seluruh jaringan restorannya, 2003 - new york, london & irlandia mulai memberlakukan larangan merokok disemua tempat tertutup. Tahun 1998 eksekutif perusahaan rokok terbesar di Amerika mengeluarkan pengakuan bahwa nikotin adalah candu, tuntutan legal terhadap perusahaan rokok mengakibatkan ganti rugi yang mencapai 250 triliun dollar amerika.

Selasa, 07 April 2009

Kerugian Akibat Alkohol

Pada tanggal 30 Juni 2006, Jawatan Kesehatan Nasional Inggris mengeluarkan laporan mengejutkan yang mengungkapkan bahwa kematian yang disebabkan oleh penyakit lever akibat alkohol di Inggris telah melonjak 37% dalam 5 tahun terakhir. Jumlah orang yang masuk rumah sakit selama dekade yang lalu telah melonjak lebih dari 100% untuk penyakit lever akibat alkohol, 75% gangguan mental akibat alkohol, dan 60% karena keracunan akibat alkohol. Alkohol sekarang merupakan pembunuh nomor 1 bagi pria dan wanita muda di Inggris dan di sejumlah negara lain. Tak seorang pun di dunia ini yang dikecualikan dari pengaruh alkohol yang merusak. (Lihat majalah Berita No. 164, “Kerugian Akibat alkohol.”)


Berita paling menakutkan dari laporan Inggris itu adalah meningkatnya aktivitas minum oleh anak-anak. Sejumlah 22% anak-anak sekolah di Inggris antara umur 11 dan 15 tahun melaporkan bahwa mereka telah minum alkohol di minggu sebelumnya. Banyaknya minuman beralkohol yang dikonsumsi per kapita oleh anak-anak dalam kelompok umur ini telah berlipat ganda sejak tahun 1990. Di kalangan anak remaja, gadis-gadis berusia 15 tahun lebih banyak minum alkohol daripada anak laki-laki. Secara keseluruhan, orang-orang Inggris mengonsumsi alkohol 121% lebih banyak dibanding dengan 50 tahun yang lalu.

Mengapa anak-anak sekolah di Inggris merusak pikiran dan tubuh mereka dengan alkohol yang beracun? Kesadaran umum akan pengaruh merusak dari alkohol telah meningkat; kesadaran akan kesehatan dan spiritualitas telah meningkat; tetapi kelakuan ganjil yang merusak diri sendiri ini tetap berlangsung!

Sebagian alasan untuk kasus yang menyedihkan ini adalah pertumbuhan industri alkohol. Alkohol saat ini dibuat dengan biaya yang lebih murah dan belum pernah semurah itu untuk dibeli sebelumnya. Industri tersebut juga telah mengembangkan produk baru yang menargetkan anak-anak muda dengan iklan yang licik. Sebagai contoh, sebuah produk yang dinamakan “alcopops” telah menjadi sangat populer di Inggris, terutama di antara anak-anak sekolah perempuan. Minuman ini terbuat dari minuman keras yang diberi gula dan perencah. Alcopops saat ini adalah minuman beralkohol paling populer di antara anak-anak sekolah perempuan.

Akibat tekanan yang sangat kuat dari industri alkohol, pemerintah Inggris mengeluarkan sebuah undang-undang pada tahun 2003 untuk menambah jam penjualan alkohol. Di waktu yang lalu, kedai minum akan berhenti menjual alkohol pada jam 11 malam. Akan tetapi, sejak tahun 2006, pemerintah malah mengizinkan penjualan alkohol di kedai minum, supermarket, pompa bensin, dan toko-toko lainnya selama 24 jam per hari. Undang-undang tersebut juga mengizinkan anak-anak memasuki kedai minum terlarang dan mengizinkan anak-anak yang berusia 16 tahun mengonsumsi alkohol di restoran jika mereka ditemani oleh seorang dewasa.

Hal paling memalukan mengenai undang-undang baru ini adalah kenyataan bahwa undang-undang ini ditentang oleh sebagian besar masyarakat dan dikutuk oleh sejumlah besar ahli kesehatan. Naik turunnya pendapat umum telah berbalik: Bahkan banyak pemilik kedai minum telah berkeberatan terhadap undang-undang tersebut. Undang-undang tersebut sangat kontras dengan RUU baru pemerintah Inggris yang menentang kegiatan merokok di tempat umum. Undang-undang tersebut juga berlawanan arus dengan kecenderungan perkembangan perundang-undangan alkohol di seluruh dunia. Apa yang ditunjukkan oleh keadaan yang sulit ini adalah bahwa meskipun tingkat kesadaran dunia telah meningkat, perusahaan-perusahaan besar di beberapa negara telah berhasil menciptakan sebuah ilusi yang menyembunyikan akibat fatal dari alkohol. Puncak kerugian itu adalah jutaan kematian per tahun, termasuk anak-anak sekolah yang polos. Umat manusia semestinya melarang perusahaan-perusahaan yang curang ini dan secara total menghilangkan pengonsumsian alkohol.

( sumber kontaktuhan )
Subscribe